Feature - Kreatifitas Menghasilkan Keberuntungan Berkat Musical.ly



Perkembangan teknologi yang semakin canggih tentunya membawa kemudahan bagi semua orang. Beberapa tahun terakhir, dunia sedang diramaikan dengan adanya trend Musical.ly yaitu sebuah aplikasi kreatif terbesar di dunia. Aplikasi ini mempermudah semua orang untuk menciptakan video menakjubkan yang bisa dibagikan ke seluruh dunia. Para generasi muda di Indonesiapun tak mau ketinggalan dengan trend satu ini.


Ilham Adi Pratama, adalah salah satu pemuda Semarang yang mendadak terkenal karena bermain Musical.ly. Ia berhasil menjadi selebgram atau selebriti instagram melalui unggahan-unggahan video Musical.ly ciptaannya dengan jumlah followers yang kini mencapai angka 30.800. Saat duduk dibangku kelas 9 SMP, dengan rasa ingin tahunya ia mulai belajar Musical.ly hingga lihai seperti sekarang.Awalnya aku lihat dari temenku, Fasya, yang dulu juga bermain musically. Akhirnya aku download dan ternyata seru juga,” ucapnya.

Bermain musical.ly adalah kegiatan yang asyik baginya. “Mengisi waktu luang dan kalau misal hasilnya bagus itu seru. Keren juga gitu,” ujarnya dengan riang. Bukan sekedar menari-nari, membuat video Musical.ly bukanlah hal yang mudah. Perlu sebuah kreatifitas untuk menciptakan video yang baik. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat video Musical.ly antara lain adalah konten, transisi dan penampilan. Konten yang ditampilkan bisa berupa komedi, talenta (bernyanyi, menari, sulap dll), kecantikan (makeup). Yang kedua yaitu transisi, transisi adalah perpindahan video satu ke video lainnya. Perpindahan yang unik dan lembut dapat menambah kesan kreatif pada video. Lalu tak lupa penampilan, penampilan harus disesuaikan dengan konten yang akan ditampilkan.


Tak bisa dipungkiri, rasa bosan pernah ia lalui saat masih menjadi pemain pemula. Ilham sempat memutuskan untuk berhenti bermain Musically selama satu tahun. Ia merasa jika video yang ia ciptakan tidak ada yang spesial. Hal itu tidak berlangsung lama, di kelas 10 SMA, ia pun kembali bangkit ketika bertemu temannya yang sudah sukses terlebih dahulu di dunia Musical.ly Temanya juga banyak. Jadi aku diajak sama dia juga. Disuruh upload karena aku pernah main musically. Akhirnya diajarin dia dan aku suka lagi,“ ujar Ilham.


Pemuda kelahiran tahun 2000 ini mengaku pernah bermain Musical.ly setiap hari. Hal itu ia lakukan demi menghasilkan video-video menarik untuk diunggah ke media sosial instagram miliknya. Alhasil, iapun meraih puncak kejayaanya pada tahun 2017. “iya karena seminggu followersku bisa naik sampai dua ribu,” ujarnya dengan senang. Ilham merasa bangga karena ia bisa mendapatkan followers dengan perjuangan hasil karyanya, tanpa membeli followers. Ia sering mendapatkan apresiasi dari para penggemarnya. Seperti likes dan comment unggahannya serta respon story instagram sehari-hari yang ia buat. Pesan instagramnyapun selalu penuh oleh para penggemar.

Perubahan tak hanya terjadi pada akun media sosial miliknya, tetapi juga pada kehidupan nyata. Ketika sedang asyik berjalan-jalan dengan teman atau keluarga, ia sering mendapatkan sapaan dari beberapa orang. “Kak ilham,” begitu sapaanya. Bahkan saat berada di jalan raya, ia juga pernah disapa oleh beberapa orang. Selain sapaan, Ilham mengaku juga pernah mendapatkan pengalaman untuk diminta foto bersama saat pergi bersama keluarganya.



Saat ini, ia tak melulu mengunggah video Musical.lynya. Likes dan comment juga tak melulu banyak seperti jaman dahulu. Namun hal itu tak mengurangi antusiasme para penggemar terhadap dirinya. Terbukti pada saat ia tampil pada salah satu acara besar di Semarang, yaitu Semarang Night Carnival. Para penggemar rela berdesak-desakan di keramaian hanya untuk bertemu dengannya. Di sepanjang jalan, mulai dari persiapan hingga akhir penampilan, selalu ada sapaan dari penggemarnya. “ Baru jalan dikit kak ilham, satu meter kak ilham, satu meter kak ilham, kayak rame gitu loh,” tambahnya sambil tertawa perlahan. Bahkan ada seorang penggemar yang mengikutinya hingga garis finis untuk berfoto hingga sepatunya rusak. Ilham merasa senang dan haru, tak pernah menyangka akan mendapat apresiasi sebesar itu.


Menjadi selebgram Musical.ly membawanya pada pengamalan-pengalaman yang menyenangkan. Melalui komunitas Musical.ly, Ilham dapat berkenalan dengan orang-orang dari berbagai latarbelakang. Dalam komunitas tersebut, mereka selalu berbagi cerita tentang Musical.ly dan hal-hal lainnya. Ia juga berkesempatan menjadi bintang tamu dalam beberapa acara Meet and Greet di beberapa kota. Antara lain Semarang, Kudus, Jakarta, Lampung dan Madiun. Kota Lampung menjadi pengalaman Meet and Greet terbaiknya. “ Itu juga pertama kalinya aku meet and greet diluar pulaukan, luar pulau jawa. Ya seneng, excited gitu,” ujarnya.


Kesuksesannya tidak lepas dari dukungan orang tua. Selagi ia dapat membagi waktu antara akademik dan non akademik. Terlebih berkat hasil karya video Musical.lynya, ia tak hanya mendulang ketenaran tetapi juga penghasilan. Hal ini yang semakin membuat kedua orangtuanya bangga akan usahanya. Penghasilan ia dapatkan dari endorsement, paid promote, dan kontrak video. Angka penghasilan tertingginya yaitu Rp. 2.500.000 dari satu kali kontrak video. Jumlah yang sangat tinggi bagi anak muda yang masih bersekolah di bangku SMA seperti Ilham. Namun inilah yang menjadi semangatnya untuk terus berkarya dan belajar mandiri.


Dibalik kesuksesan seseorang, selalu ada hambatan. Banyak yang mengagumi, banyak yang tidak menyukai. Sebelum kuat dan tegar seperti saat ini, Ilham pernah merasakan situasi yang membuat dirinya jatuh. Beberapa teman sempat merendahkannya karena bermain Musical.ly. Musical.ly dianggap tidak cocok dilakukan oleh seorang laki-laki. Iapun harus rela dijauhi beberapa teman dekat lamanya. Tak ingin jatuh berlarut-larut, ia segera memperbaiki perasaannya dan terus maju dengan kemampuan yang ia miliki. “Jadi yang mau berteman sama aku ya monggo, yang enggak yaudah lepas,” ujarnya dengan tegas. Menurut Ilham, Musical.ly bukan tentang laki-laki atau perempuan. Semua orang bisa berkreasi untuk membuat video terbaiknya. Namun karena penggunaan yang salah dari beberapa orang, membuat Musical.ly terkesan buruk dan tak gagah. Hal ini menjadi catatan baginya agar terus memberikan konten yang positif dengan video yang menarik.  


Masa remaja adalah masa yang paling dinanti untuk bersenang-senang. Namun bagi Ilham, masa remaja bukan sekedar mencari kesenangan tetapi masa untuk mengembangkan kemampuan dan belajar mandiri. Membahagiakan diri sekaligus membanggakan keluarga. Semoga kisah Ilham dapat menjadi contoh bagi generasi muda lainnya agar selalu semangat dalam mengembangkan kemampuan yang dimiliki.

Sumber : Wawancara bersama Ilham Adipratama (Instagram : ilham_Adipratama)

Comments

Popular posts from this blog

Teks Pidato Tema Komunikasi dan Media

Review Lagu : Tulus - Mahakarya

Review Lagu : Teduhnya Wanita - Raisa (OST. Ayat-ayat cinta 2)