Makalah Komunikasi Kelompok - Wike Widyaswara
Proses Terciptanya Keharmonisan dan Kefektivan dalam
Kelompok( Teman Sebaya / Kelompok Bermain)
BAB I
Pendahuluan
I.
Latar Belakang
Pada dasarnya manusia merupakan mahluk sosial dimana
akan saling membutuhkan satu sama lain. Dan setiap harinya selalu ada interaksi
yang terjadi antar manusia. Di dalam kehidupan, setiap manusia sudah semestinya
tergabung dalam sebuah kelompok. Kelompok adalah kumpulan yang terdiri dari
beberapa individu yang beragam. Setiap kelompok tercipta dengan latar belakang
dan tujuan yang berbeda. Sejak lahir kita berada dalam kelompok keluarga, yang
terdiri dari orangtua, anak. Ketika memasuki jenjang pendidikan kita akan
menjumpai kelompok bermain, kelompok belajar harian, dan kelompok tugas. Di
dalam dunia pekerjaanpun kita juga akan menjumpai kelompok bermain. adalah
makhluk sosial yang hidup bermasyarakat. Ada juga kelompok lain yang terbentuk
karena memiliki kesukaan yang sama.
Seperti yang saya ungkapkan sebelumnya, bahwa
manusia akan saling membutuhkan satu sama lain. Melalui kelompok, manusia
memiliki wadah untuk memenuhi kebutuhannya. Hubungan kelompok yang harmonis dan
efektif tidak lepas dari anggota yang ada didalamnya. Bertanggung jawab, sikap
saling terbuka, menghargai perbedaan dan mau bekerja sama adalah beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam berkelompok.
Setiap kelompok selalu memiliki konflik baik konflik
internal maupun eksternal. Pengelolaan konflik sangat diperlukan agar kelompok
tidak terpecah belah. Melalui konflik, kelompok dapat lebih mengerti perilaku
anggotanya dan mengetahui apa yang dibutuhkan kedepannya. Pengelolaan konflik
dan pemilihan keputusan yang bijak akan menambah tingkat keefektivan dalam
kelompok. Setiap anggota akan saling percaya bahwa kelompok dapat mengatasi
setiap konflik yang muncul.
II.
Rumusan Masalah
“Bagaimana proses
terciptanya hubungan harmonis dan efektif dalam sebuah kelompok kecil ? “
III.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana
terciptanya hubungan harmonis dan efektif dalam sebuah kelompok kecil
BAB
2
PEMBAHASAN
Komunikasi dalam
kelompok memiliki dua tujuan yaitu menghilangkan ketidakpastian dan
kompleksitas. Sebuah kelompok akan berjalan dengan baik jika setiap anggota
dapat membentuk hubungan yang harmonis dan efektif. Dalam model komunikasi
kelompok, terdapat 6 elemen yang harus diperhatikan yaitu :
1. Komunikasi
2. Kepemimpinan
3. Norma
4. Peran
5. Kepaduan
atau loyalitas
6. Situasi
Dalam teori
sistem, komunikasi dalam kelompok dapat diumpamakan seperti organ tubuh. Sistem
dalam tubuh seperti pencernaan atau pernafasan dapat berjalan karena organ
tubuh yang saling bekerja. Begitu juga dengan kelompok, setiap anggota akan
bergantung dan saling mempengaruhi. Sesama anggota harus dapat menyesuaikan
diri pada lingkungan yang ada. Komponen dalam kelompok memang berasal dari
individu yang berbeda, namun dengan sikap saling terbuka akan membuat kelompok
berjalan dengan baik.
Untuk
melengkapi hasil makalah ini, saya melakukan wawancara dengan dua mahasiswa
yang memiliki kelompok bermain (teman sebaya). Dari wawancara tersebut dapat
diketahui bahwa kelompok dapat terbentuk karena faktor kesamaan dan rasa nyaman
antar individu. Kelompok akan bertahan dengan menjaga hubungan antar
anggotanya. Sikap terbuka, menghargai perbedaan, mau berterus terang, saling
berbagi dan pengertian adalah hal penting yang harus dilakukan. Kemudian,
pengelolaan konflik serta pengambilan keputusan yang bijak tanpa mengedepankan
ego masing-masing juga hal penting dalam menjaga hubungan kelompok. Menghadapi
konflik dengan bijak dapat membantu kelompok untuk lebih memahami dan mengerti
apa yang dibutuhkan dalam kelompok.
Hal
berikutnya adalah kepemimpinan. Dalam kelompok bermain tidak ada sosok yang
mendominasi kepemimpinan. Setiap anggota berhak memimpin kearah yang lebih
baik. Ini berarti, siapapun berhak menjadi pemimpin yang dapat mengoreksi
anggotanya jika ada kesalahan atau memberi arahan dll. Walau tak ada aturan
besar seperti kelompok formal, kelompok bermain juga memiliki aturan-aturan
kecil yang mereka bentuk. Contohnya ketika pergi jalan-jalan mereka membatasi
jam bermain supaya tidak terlalu larut malam. Atau satu bekerja dengan baik dan
semua juga akan bekerja baik. Kemudian peran, adalah hal yang pasti dimiliki
tiap kelompok. Peran dalam kelompok bermacam-macam seperti pemberi ide,
pengklarifikasi, pemberi saran dll. Tiap anggota dalam kelompok dapat memiliki
peran lebih dari satu. Dengan demikian hubungan kelompok akan lebih efektif.
Hal
terpenting lainnya adalah loyalitas kelompok. Loyalitas kelompok dapat tercipta
seiring dengan berjalannya waktu. Faktor yang mempengaruhinya adalah sikap
saling percaya antar anggota. Sikap ini didapatkan dengan adanya komunikasi
yang terbuka, peran yang berjalan dengan baik, serta kemampuan dalam menghadapi
konflik. Yang terahir adalah situasi. Dalam berkelompok kita harus mengetahui
tujuan apakah yang ingin dicapai, sehingga kita bisa lebih bertanggung jawab
dan berkomitmen dalam kelompok.
BAB III
PENUTUP
3.I. Kesimpulan
Dari hasil wawancara dengan dua
narasumber yang memiliki kelompok kecil, diketahui bahwa hubungan harmonis dan
efektif dalam kelompok tercipta karena adanya 6 elemen model komunikasi
kelompok. dua narasumber menyetujui bahwa elemen komunikasi adalah hal terpenting
dalam model komunikasi. Sebab dengan komunikasi kita melakukan interaksi dengan
sesama seperti memberi pesan, menerima pesan dll. Melalui komunikasi pula,
antar anggota bisa lebih mengenal satu sama lain, menghargai perbedaan, dan
menyamakan tujuan. Jika komunikasi diterapkan dengan baik maka 5 elemen
berikutnya akan mudah dilakukan. Karena memiliki rasa nyaman dan percaya,
setiap anggota dapat saling mengarahkan dan memimpin. Selain itu anggota tanpa
ragu akan berperan aktif dalam kelompok. Kemudian seiring berjalannya waktu,
loyalitas akan muncul karena adanya rasa saling memiliki dan membutuhkan.
3.2.
Saran
Kelompok
bermain sebaya terkadang tidak bertahan lama ketika anggota sudah tak berada di
lokasi yang sama. Saran saya, komunikasi harus dipertahankan ketika keadaan
mulai berubah. Contoh kecil dengan menanyakan kabar atau membahas masalalu yang
menyenangkan akan membuat anggota kelompok tetap saling percaya dan saling
memiliki.
Comments
Post a Comment